Kadisdikbud Harapkan Tidak Ada Kasus Bullying Di Sekolah -Sekolah Daerah Mura.
Puruk Cahu, Lintas Mura News- Beberapa waktu terakhir berbagai stasiun Televisi (TV) di Indonesia ramai memberitakan terkait seorang siswa SMP di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah yang membakar sekolahnya akibat dipicu sakit hati karena perundungan atau bullying yang dilakukan oleh teman – temanya
Menanggapi berbagai kasusus perundungan yang dibertakan oleh berbagai stasiun televisi atau berbagai media pemberitaan di indonesia Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Murung Raya berharap masalah bullying jangan sampai terjadi di Kabupaten Murung Raya.
Hal itu diungkapkannya saat diwawancara awak media Rakyatkalteng. com diruangannya pada Kamis (6/7/2023) pagi.
“Masalah bullying itu kan kita sering lihat diberita memang sering terjadi, bahkan ada yang sampai meninggal itu termasuk pidana, puji syukur di tempat kita tidak ada, untuk itu jangan lah,” harap Ferdinand Wijaya.
Dimana ia menyebutkan apabila pihaknya mengadakan pelatihan – pelatihan untuk guru – guru diwaktu tersebut juga pihaknya memberikan arahan agar yang sifatnya negatif untuk para siswa dan siswi bisa dilarang.
“Memang kita setiap pertemuan dengan para guru, sering mengadakan pelatihan-pelatihan walaupun tidak semua guru karena itupun terbatas, kita katakan itu karena sifatnya negatif ditelevisi agar bisa dilarang untuk para pelajar, bukan hanya itu seperti narkoba dan meroko itu gak boleh, jadi kita kembalikanlah pendidikan ini seperti dulu, seperti sekarang kan ada sekolah penggerak artinya sekolah berdasarkan pancasila,” ujar Ferdinand Wijaya.
Ia pun mengatakan menyambut positif apa yang dilakukan kementrian sekarang yaitu mengembalikan sekolah penggerak ke roh Pancasila.
“Saya menyambut positif itu kenapa, karena sejak usia dini anak – anak dari Sekolah Dasar (SD ) mungkin sudah di ajari pendidikan Pancasila itu, karena sekolah ini kan bukan hanya kita pintar tapi dia juga bisa melihat keadaan lingkungannya, untuk apa dia pintar kalau dia besar nanti bukan membangun malah jadi memberatkan negara, jadi pendidikan Pancasila itu sangat perlu untuk membiasakan anak itu hidup berdampingan dengan orang lain, gotong royong, hidup bersosial, tenggang rasa dan saya yakin apabila program ini terus berlanjut seterusnya kita bisa lah menghilang itu (Bullying),” katanya.
Ia juga berharap siapapun nanti baik Mentri ataupun Presidennya kedepannya program Sekolah Penggerak bisa terus berlanjut.
“Jadi membentuk karakter anak itu dari ia dasar, kalau nantinya sudah lewat dasar itu berat lagi karna sudah salah dari awal, dari dia kecil itu sudah dibentuk. Makanya saya menyambut baik program Penggerak itu untuk menanamkan karakter Pancasila,” Katanya.(Red)
Posting Komentar