PJ Bupati Hadiri Peringatan Hari Santri.
Puruk Cahu, Lintas Mura News- Bersamaan dengan Presiden Joko Widodo yang menjadi pembina pada upacara peringatan Hari Santri tahun 2023 yang digelar di Tugu Pahlawan, Surabaya, sementara di tempat terpisah Tokoh agama, tokoh masyarakat, jajaran pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Murung Raya pun mengikuti secara virtual upacara tersebut, pada minggu (22/10/2023) di pondok pasantren Nailul Authar Jln. Negara Desa Danau Usung.
Tidak luput juga Jokowi di dalam amanatnya mengapresiasi kiprah santri yang menjadi pilar kekuatan bangsa sejak zaman perjuangan kemerdekaan hingga saat ini. “Santri pilar kekuatan bangsa, pondasi kekokohan bangsa, sudah terbukti sejak zaman perjuangan,” tuturnya.
Begitupula dengan Kabupaten Murung Raya juga menggelar Upacara Hari Santri Nasional yang disiarkan secara live streaming via YouTube Diskominfo Murung Raya. Upacara Peringatan Hari Santri 2023 ini bertema ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’ dan tampak sejak pagi memasuki area sekolah pesantren suasana berubah menjadi khidmat dan meriah, ratusan santri terus bergantian datang memasuki halaman tempat upacara akan dilaksanakan.
Pj. Bupati Murung Raya Hermon saat membacakan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, adapun maksud tema Jihad Santri Jayakan Negeri ialah jihad santri secara kontekstual adalah jihad intelektual, dimana para santri adalah para pejuang dalam melawan kebodohan dan ketertinggalan. Santri juga turut berjuang dan mengambil peran di era transformasi digital.
“Tema Jihad Santri Jayakan Negeri dapat dimaknai secara historis dan kontekstual. secara historis, tema ini ingin mengingatkan bahwa para santri memiliki andil besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia, sedangkan secara kontekstual, santri perlu melakukan jihad di berbagai bidang,” terang Hermon.
Selain itu di sini yang dimaksud dengan Jihad diberbagai bidang adalah misalnya di bidang ekonomi, para santri harus berdiri di depan untuk mensejahterakan masyarakat serta mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Selain itu, termasuk juga jihad dalam politik di mana para santri harus menjadi teladan dalam momentum demokrasi menjaga kesejukan, kerukunan, dan jauhi orang-orang yang menggunakan agama untuk kepentingan praktis.(Red)
Posting Komentar